Mengasuh bayi adalah perjalanan yang penuh pembelajaran dan keputusan, salah satunya adalah tentang penggunaan popok sekali pakai atau yang umum disebut pampers. Banyak orang tua bertanya-tanya: kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk mulai dan berhenti pakai pampers pada anak? Pertanyaan ini penting karena berkaitan dengan kenyamanan anak, kebersihan, hingga perkembangan kemandirian si kecil.
Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan lengkap mulai dari usia yang ideal untuk menggunakan pampers hingga tanda-tanda bahwa anak sudah siap untuk berhenti menggunakannya.
Kapan Mulai Pakai Pampers?
Sebagian besar bayi mulai pakai pampers sejak hari pertama mereka lahir. Bayi baru lahir memiliki frekuensi buang air yang cukup tinggi, sehingga popok sekali pakai menjadi solusi praktis untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan mereka.
Pampers modern memiliki daya serap tinggi dan desain yang lembut, cocok untuk kulit bayi yang sensitif. Bahkan, banyak produk pampers yang dirancang khusus untuk bayi baru lahir dengan fitur seperti indikator urin dan bagian tengah yang dilubangi agar tidak mengganggu tali pusar.
Beberapa alasan penting mengapa orang tua memilih mulai pakai pampers sejak dini antara lain:
Praktis dan efisien, terutama di malam hari.
Mengurangi risiko ruam popok karena teknologi penyerapannya yang baik.
Menjaga kebersihan bayi dengan lebih mudah.
Memberikan kenyamanan ekstra bagi bayi dan orang tua.
Meskipun demikian, pemakaian pampers harus tetap dibarengi dengan perhatian ekstra terhadap kesehatan kulit bayi. Orang tua disarankan untuk rutin mengganti pampers, terutama setelah bayi buang air besar, serta memberikan waktu agar kulit bayi bisa “bernapas”.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berhenti Pakai Pampers?
Tidak ada usia pasti kapan anak harus berhenti pakai pampers, karena setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing. Namun, rata-rata anak mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan toilet training di usia antara 18 bulan hingga 3 tahun.
Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa anak mungkin sudah siap untuk berhenti menggunakan pampers:
Menunjukkan ketertarikan pada toilet atau pispot
Anak mulai tertarik melihat orang dewasa menggunakan toilet atau meminta duduk di pispot.
Popok tetap kering selama 2 jam atau lebih
Ini menandakan bahwa kontrol kandung kemih anak mulai berkembang.
Dapat menyampaikan keinginan untuk buang air
Anak bisa memberi tahu Anda sebelum atau sesudah buang air kecil atau besar.
Mampu mengikuti instruksi sederhana
Anak bisa memahami dan mengikuti perintah sederhana seperti “Ayo ke toilet”.
Tidak nyaman saat popok basah atau kotor
Anak mulai rewel ketika popoknya kotor, tanda ia menyadari kondisi tersebut.
Ketika tanda-tanda ini mulai muncul, orang tua bisa mulai melatih anak menggunakan toilet secara perlahan. Penting untuk diingat bahwa proses toilet training tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan dukungan positif dari orang tua.
Tips Melatih Anak Berhenti Pakai Pampers
Berikut beberapa tips yang bisa membantu orang tua dalam proses transisi anak dari pakai pampers ke toilet:
Mulailah di waktu yang tepat, misalnya saat anak dalam keadaan sehat dan tidak ada perubahan besar dalam rutinitasnya (seperti pindah rumah atau kelahiran adik).
Gunakan pispot yang nyaman dan biarkan anak mengenalnya terlebih dahulu tanpa tekanan.
Berikan pujian setiap kali anak berhasil menggunakan toilet.
Jangan menghukum jika anak mengalami “kecelakaan”, tapi bantu dia belajar dari kejadian tersebut.
Gunakan celana dalam khusus latihan (training pants) yang mudah dilepas dan menyerap dengan baik.
Jika setelah beberapa minggu anak belum menunjukkan kemajuan, tidak perlu dipaksakan. Tunggu beberapa minggu lagi sebelum mencoba lagi, karena kesiapan setiap anak berbeda.
Perlukah Berhenti Sepenuhnya Sekaligus?
Beberapa orang tua memilih untuk menghentikan pemakaian pampers secara bertahap, misalnya dengan hanya memakaikannya saat malam hari atau saat bepergian. Pendekatan ini bisa mengurangi tekanan pada anak dan memberikan waktu adaptasi yang lebih nyaman.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa terlalu lama mempertahankan pemakaian pampers, terutama saat anak sudah menunjukkan tanda kesiapan toilet training, dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan dan observasi yang cermat terhadap perkembangan anak.
Kesimpulan
Penggunaan pampers pada anak adalah hal yang sangat umum dan praktis, terutama pada masa awal kehidupan mereka. Waktu yang tepat untuk mulai pakai pampers adalah sejak bayi baru lahir, sementara waktu untuk berhenti tergantung pada kesiapan masing-masing anak, biasanya sekitar usia 2–3 tahun.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami kebutuhan dan perkembangan anak secara individual. Jangan terburu-buru, dan berikan dukungan penuh selama masa transisi ini. Gunakan pampers berkualitas dan lembut agar bayi tetap nyaman sepanjang hari.
Pakai pampers untuk bayi baru lahir dari MIUBaby yang memberikan perlindungan ekstra untuk kulit bayi yang sensitif.